Dampak Virus Corona Terhadap Sistem Pembelajaran di Politeknik STMI Jakarta  -

Dampak Virus Corona Terhadap Sistem Pembelajaran di Politeknik STMI Jakarta 


maulanayusuf.com
Dok.Industria

lpmindustria - Pandemi yang terjadi membuat kegiatan belajar dan mengajar di kampus dialihkan menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui daring. Politeknik STMI Jakarta sendiri telah meluncurkan website untuk menunjang proses pembelajaran. Namun, masih berlum efektif

Terhitung sudah dua bulan, Politeknik STMI Jakarta menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Hal ini sudah dilakukan sejak dikeluarkannya Nota Dinas No. 4/BPSDMI/STMI/ED/IV/2020 pada tanggal 3 April 2020 yang berisi tentang pelaksanaan perkuliahan selama pandemi Corona (Covid-19). Pembelajaran Jarak Jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan melalui daring. 

Pembelajaran Jarak Jauh ini dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode yang diterapkan oleh masing-masing dosen. “Metode yang sudah saya lakukan adalah berinteraksi langsung dengan menggunakan Zoom Meeting dan grup WhatsApp, membuat video tutorial di Youtube dan slide materi, serta memberikan tugas melalui laman PJJ yang dimiliki STMI,” ucap Ulil Hamida selaku dosen prodi Sistem Informasi Industri Otomotif (SIIO).

Tak jauh berbeda dengan Ulil, Taswir Syahfoeddin selaku dosen prodi Teknik Industri Otomotif (TIO) menerapkan PJJ melalui e-learning, grup WhatsApp, website PJJ, dan Zoom Meeting. Menurutnya, penggunaan Zoom Meeting ini sama dengan pertemuan perkuliahan di kelas. “Pada umumnya, pembelajaran ini sama saja. Pembedanya adalah ada beberapa mahasiswa yang tidak memunculkan wajahnya,” tambahnya.

Namun, Ulil menyampaikan bahwa ada cukup banyak hambatan yang dialami saat berlangsungnya Pembelajaran Jarak Jauh, diantaranya masalah jaringan yang tidak stabil, kuota yang habis, dan materi pembelajaran yang tidak tersampaikan dengan baik. Walaupun PJJ dirasa menimbulkan beberapa dampak yang kurang baik, Taswir berpendapat bahwa PJJ juga memberikan dampak yang positif. “Kita semua, terutama dosen, dipaksa untuk belajar dan memahami metode pembelajaran yang baru,” kata Taswir. 

LPM Industria telah menyebarkan kuesioner mengenai dampak Covid-19 terhadap sistem Pembelajaran Jarak Jauh mahasiswa di Politeknik STMI Jakarta. Kuesioner ini diisi oleh tiga puluh responden yang berasal dari semua jurusan, yaitu SIIO, TIO, ABO, dan TKP. Hasilnya, dua puluh dari tiga puluh mahasiswa merasakan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh tidak efektif karena adanya kendala yang dirasakan oleh mahasiswa. 

Rizka Dyah Pratiwi, mahasiswi jurusan SIIO angkatan 2018, mengatakan bahwa ia biasanya terkendala dengan jaringan internet, kuota, dan spesifikasi laptop untuk mengunduh software  yang dibutuhkan saat praktikum. Sedangkan, Andika Agis, mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis Otomotif (ABO) angkatan 2017, mengungkapkan bahwa kendala yang dialami adalah kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan oleh dosen pengajar. 

Selain itu, beberapa mahasiswa juga menyampaikan harapannya agar sistem Pembelajaran Jarak Jauh yang dimiliki Politeknik STMI Jakarta menjadi lebih baik. “Alangkah lebih baik jika sistem pembelajaran dapat disatukan dengan portal e-learning milik STMI,” tulis Mitha Anifanisa Fadila, mahasiswi jurusan  Teknik Kimia Polimer (TKP) angkatan 2019. 

 

 

    Bunga Smara

Tag:    politeknik-stmi-jakarta  |  stmi  |  


BERITA TERKAIT

TULIS KOMENTAR

Top